Touched Down on Kompas Gramedia!!
Dari judulnya saja, seakan-akan tulisan ini penting ya.. padahal.. ya penting juga sih.. setidaknya bagi saya. Kemarin saya mendapat sebuah kesempatan berkunjung ke Kantor Kompas Gramedia di Jalan Palmerah, Jakarta Barat, bersama rekan-rekan dJatinangor.com
Kami bermaksud untuk memperkenalkan Lembaga Penerbitan Pers Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini kepada Kompas dan sharing mengenai penerbitan media jurnalistik cetak. Alhamdulillah, kami disambut hangat oleh beberapa staf redaksi Kompas, salah satunya ialah Mbak Chris - Editor Kompas Kampus dan Kompas Muda.
Saya kagum dengan keramahan staf redaksi Kompas. Tidak ada sedikitpun tersirat keraguan atas kami yang hanya Lembaga Pers Mahasiswa. Justru antusias mereka terhadap majalah kami cukup tinggi. Suatu kehormatan bagi dJatinangor, majalah kami diapresiasi beberapa staf redaksi dan marketing communication Kompas. Kami pun menerima beberapa saran dari para praktisi ini untuk perkambangan majalah kami.
Pemimpin Umum dJatinangor (kiri) mendapat kenang-kenangan dari Mbak Chris |
Dua jam diskusi kami terasa begitu cepat berlalu. Kamipun diperkenalkan dengan ruang kerja redaksi Kompas yang jauh berbeda dari bayangan saya. "Whaaaaw..." itulah kata pertama yang terucap. Ruangannya bersih, luas, nyaman, rapi, dan bebas asap rokok. Meja-meja boks memberikan ruang pribadi yang cukup bagi para staf redaksi untuk nyaman dalam bekerja dan bersosialisasi. Salah satu meja yang paling mencolok adalah meja salah seorang staf yang sedang mendesain layout untuk Kompas Anak. Di meja tersebut terdapat berbagai figur aksi, mainan-mainan unyu, dan hal-hal artistik lainnya. Salut banget.
Salah satu lembar kliping Harian Kompas pada bulan Djuli 1965 |
Selepas menengok ruang redaksi Kompas di lantai 3 gedung Kompas Gramedia, kami beranjak ke lantai 4, yakni Pusat Informasi Kompas. Satu lantai ini dikhususkan untuk menjadi pusat penyajian berita yang pernah dimuat di Harian Kompas baik bentuk tercetaknya maupun bentuk digitalnya. Tak hanya kliping, di sini juga terdapat kumpulan biodata tokoh publik di bidang militer, politik, ekonomi, bisnis, ilmuwan, dll.
Yang membuat saya tercengang Pusat Informasi Kompas ini adalah perpustakaannya. Perpustakaan Kompas tidaklah terbuka untuk umum. Namun dalam kesempatan kali ini, kami dipersilakan menjelajahi perpustakaan tersebut, yang menurut saya sudah seperti supermarket khusus jualan buku. Kliping cetak Kompas juga membuat saya tertegun. Lembar demi lembar kertas yang menguning itu saya balik. Ada rasa tak percaya bahwa catatan sejarah yang tak pernah ada di buku sejarah sekolah sedang saya pegang. Iklan-iklan zaman dulu sesekali juga membuat saya tersenyum. Tak pernah terlintas bahwa iklan produk tersebut dulu sesederhana ini. Lucu, pikir saya.
Saya bersyukur telah bergabung dengan dJatinangor. Tak pernah terbayangkan sebelum berkuliah di Fikom Unpad, saya bisa mengunjungi kantor Harian Kompas yang menjadi salah satu harian favorit masyarakat Tanjungpinang itu. Kunjungan media berikutnya mungkin ke Net TV, ya Allah? Aamiin.. :)
Tulis Komentar