My New Wonderful Home and Campus :)
Setelah beberapa minggu lalu sempat memberi kabar tentang kunjungan ku ke kampus UNPAD Jatinangor, Alhamdulillah, Sesuatu, akhirnya diterima dikampus idaman ku ini, melalui website resmi SNMPTN tanggal 6 Juli jam 19.00 WIB, kabar ini datang.. :
XD |
Tidak ada kata lain yang bisa diucapkan kala itu selain Alhamdulillah. Impianku serta kerja kerasku melalui bimbel pergi pagi pulang sore bahkan magrib akhirnya terbayarkan. Do'a, shalat malam, dan puasa orangtuaku pun berbuah manis. Tentunya ini juga berkat usaha dan do'a guru-guruku, tidak hanya yang di bimbel tapi di SMA juga; Teman-temanku yang dengan support serta doanya walaupun hanya berupa ucapan sepintas, didengar oleh-Nya; serta sanak-saudara yang memberi dukungan dan do'a :)
Pada malam itu, tanpa pikir panjang, selain mencari tahu bagaimana kabar teman-teman yang lain saya pun menyempatkan mengabarkan via sms kepada guru-guru di SMA, bimbel, bahkan SMP yang pernah mengajar saya dan mengucapkan terima kasih atas semua yang telah diberikan. Meski tidak semua, hanya yang tersimpan di kontak saja, namun Insya Allah dapat bermakna bagi mereka. Bahkan, tidak hanya gurunya yang tersentuh, saya juga tersentuh ketika guru SMP, tepatnya wali kelas selama 3 tahun, membalas ucapan terima kasih saya. Yang jelas malam itu saya tidur tidak lelap sanking campur aduknya perasaan saat itu.
Sehingga, apa yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya dapat terealisasikan. Tanggal 8 Juli, saya beserta keluarga berangkat ke Jatinangor dari Bogor jam 7 pagi. Seperti biasa, tidak ada yang spesial di jalan tol :P. Alhamdulillah perjalanan lancar bebas macet, dari pintu tol Cileunyi kami keluar, menelusuri jalan raya Jatinangor sesuai petunjuk yang telah didapat ibuku dari internet tentang si Calon Tempat Kost ku itu..
Setelah melihat, satu-dua tempat yang dirasa kurang cocok, seorang teteh yang mengantar kami berkeliling pun akhirnya menawari tempat baru yang tidak ada dalam catatan genggam ibuku. Berbicara dalam bahasa sunda yang fasih dan cepat, menyebabkan selama perjalanan saya hanya menjadi pendengar yang baik :P. Saya hanya bisa meraba-raba, apa yang dibicarakan antara pamanku, ibuku, dan si teteh..
Tak jauh dari tempat sebelumnya, ternyata ada sebuah jalan menanjak yang kelihatan serem untuk didaki, apalagi kalo turun meluncur pake sepatu roda -w-. Dengan beberapa belokan dan tanjakan, akhirnya si teteh menunjukkan sebuah gang kecil untuk berhenti. Dari muka gang dapat terlihat sebuah rumah besar yang ku rasa mungkin bagus. Lalu satu persatu langkah kami turun dari mobil, menyusuri setiap inci rumah dua lantai tersebut.
Dari luar rumah tersebut tampak siap untuk dihuni, sayangnya tidak demikian dengan bagian dalamnya. Menurut si empunya sekarang, dulu rumah tersebut tidak lah begitu populer sebagai sebuah pondokan. Akhirnya setelah dibeli oleh empunya yang sekarang, rumah tersebut mulai dibenahi menjadi pondokan yang lebih bagus.
Di tahun sebelumnya, berdasarkan penjelasan beliau, tempat ini penuh dengan anak-anak Fikom UNPAD pada khususnya, namun ada beberapa dari fakultas lain yang masih dekat dengan pondokan ini. Ya, salah satu yang dibanggakan sang pemilik dari pondokannya ini adalah jaraknya yang dekat dengan kampus, terutama Fikom, tanpa harus melalui gerbang utama kampus UNPAD.
Setelah diberi tahu hal tersebut saya penasaran dan meminta salah satu penjaga pondokan mengantarkan saya melalui jalan tersingkat menuju kampus Fikom UNPAD yang dimaksud. Dalam perjalanan, pemandangan menakjubkan ini lah yang saya dapatkan...
Menakjubkan bukan? Pemandangan ini didapati dengan melalui sebuah jembatan yang cukup terpencil, namun indah dan bersejarah, yakni Jembatan Cincin..
Jembatan ini awalnya dibangun untuk penunjang kelancaran transportasi kegiatan perkebunan karet. Jembatang ini dibangun oleh perusahaan kereta api Belanda, Staat Spoorwagen Verenidge Spoorwegbedrijf, pada tahun 1918 untuk membawa hasil kebun. Pada masanya, jembatan ini menjadi salah satu roda penggerak perkebunan karet terbesar di Jawa Barat. Kini, jembatan ini digunakan oleh warga sekitar dan menjadi sarana menuju kampus UNPAD 'jalan belakang' :D.
Selain itu pemandangan disekitar pondokan ini masih bisa dibilang asri khas pedesaan dengan warga yang ramah walaupun kalau bertemu jalan raya sudah menjadi khas perkotaan. Daerah Jatinangor yang terletak diantara Sumedang dan Bandung mengakibatkan jalan rayanya dipenuhi kendaraan laju dan truk-truk besar. Namun, sebagai daerah yang masih terletak di pegunungan ini, bisa dibilang udara disini cukup sejuk. Kalau panas tetap panas, tapi tak sepanas Bogor, Jakarta, Bandung, apalagi Tanjungpinang. Sedangkan kalau dingin ya dingin (terutama kalau malam), bahkan kita bisa melihat embun di gelas kita yang berisi air kemarin malam. Bisa dibilang suhu disini masih bersahabat lah :).
Berdasarkan beberapa kelebihan yang ditawarkan pondokan ini, akhirnya dengan berbagai pertimbangan diputuskan untuk tinggal disini. Insya Allah keputusan ini baik dengan niat yang baik dan berakhir baik pula. Aamiin. Secara bertahap, kamar yang tadinya kelihatan belum layak huni menjadi istanaku yang nyaman. Pemandangan dari jendela yang langsung menuju gedung Pascasarjana Fikom selalu menyemangatiku untuk segera kuliah dan S2 :D. Kini setelah 4 hari tinggal disini, Alhamdulillah bisa main sering-sering ke UNPAD :D, jalan-jalan menyehatkan, dan 'cuci mata' sepuasnya ^^.
Sekarang saya menunggu tanggal 17 Juli, dimana ada Open House nanti di UNPAD, lalu tanggal 18 Juli nanti sudah bisa registrasi ulang dan pengumuman untuk kegiatan lebih lanjut :)
Do'akan lancar yaa~ ^^
Buat teman-teman pembaca yang pada keterima di UNPAD melalui jalur SNMPTN kemarin, sok atuh komen.. Siapa tahu nanti pas ospek sudah saling kenal :D. Yang tidak di UNPAD pun mangga, siapa tahu kita pererat silaturahmi antar kampus :).
Anyway.. Selamat untuk seluruh peserta SNMPTN jalur ujian tulis yang telah lulus di kampus idamannya masing-masing yaaa :D Semangat untuk kuliahnyaaa~ ^^
Tulis Komentar